Terdapat sejumlah teori yang membahas tentang motivasi pegawai dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Teori teori tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kategori utama, yaitu: 1). content 2). Process
content theory :
Teori content meliputi : teori teori kebutuhan, antara lain teori kebutuhan Maslow (Maslow’s Hierarchy of needs theory),Herzberg’s TwoFactors theory, McClelland’s need Achievement theory, dan ERG theory oleh Alderfer.
Maslow’s Hierarchy of Needs Theory
Teori motivasi yang paling di kenal baik adalah hierarki kebutuhan Abraham Maslow. bahwa kebutuhan manusia terdiri atas lima bagian yang tersusun dalam satu hierarki.
- fa’ali (fisiologis atau physicological needs): antara lain rasa lapar,haus, perlindungan (pakaian, perumahan),seks dan kebutuhan fisik lain. Dalam perusahaan atau organisasi, kebutuhan kebutuhan dalam tingkat ini berupa uang, liburan, program pensiun,masa istirahat,lingkungan kerja yang nyaman dan aman,.
- kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety and securiy needs),kebutuhan akan kebebasan dari ancaman,baik ancaman lingkungan dan ancaman lain. Dalam perusahaan atau organisasi, kebutuhan ini dapat berupa keamanan bekerja,senioritas, kondisi kerja yang aman dan nyaman, tunjangan tambahan, asuransi, program program pemberhentian kerja, uang pesangon
- kebutuhan rasa memiliki (social needs). Kebtuhan akan cinta, kasih sayang, rasa dimiliki,sense of belonging, diterima baik oleh setiap komunitas, dan friendship.dalam organisasi , kebutuhan ini dapat berupa kelompok kerja, team baik secara formal atau informal
- kebutuhan akan harga diri (esteem needs). Kebutuhan akan penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain, harga diri, otonomi,dan prestasi merupakan faktor internal, sementara seperti pengakuan status, dan perhatian merupakan faktor eksternal. Dalam organisasi, kebutuhan ini berupa reputasi diri, pengakuan, gelar, simbol status, tanggung jawab, promosi, dan apresiasi.
- kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs). Kebutuhan untuk mewujudakn/mengaktualisasikan diri dengan memaksimalkan penggunaan kemampuan,keahlian, dan potensi sehingga kepuasan diri terpenuhi.
Untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi, maka kebutuhan sebelumnya atau kebutuhan yang lebih rendah harus sudah terpenuhi atau terpuaskan. Karena apabila kebutuhan yang lebih rendah atau sebelumnya sudah terpenuhi, maka kebutuhan tersebut tidak menjadi penting lagi. Maslow juga menyatakan bahwa individu yang berada pada tingkat pemenuhan kebutuhan kedua yaitu safety dan security, maka sebagian besar kemungkinan termotivasi olebh uang. Teori maslow juga menjelaskan bahwa prilaku manusia didorong oleh stimuli internal dan eksternal tertentu. Ada tiga variabel utama dalam menjelaskan prilaku pegawai:
- employee needs, bahwa sejumlah pegawai mempunyai sejumlah kebutuhan yang hendak dipenuhi, berkisar pada: 1) existense (biological and safety). b) relatedness (affection,companionship and influence), dan c) growth (achievment and self actualization)
- organizational incentives, bahwa organisasi mempunyai sejumlah rewards untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pegawai. Reward ini mencakup: 1)substantive rewrads (pay, job security, and physical working conditions), 2) interactive rewards (co-worker ,supervision, praises, and recognition ) 3). Intrinsic rewards (accomplishment, challenge, and responsibility)
- perceptual outcome : bahwa pegawai biasnaya mempunyai sejumlah persepsi mengenai : a) nilai dari reward organisasi. b) hubungan antara performansi dengan reward dan c) kemungkinan yang bisa dihasilkan mellaui usaha usaha mereka dalam performansi kerjanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar